Arsip | November, 2010

10 Kebaikan di balik Senyum :)

30 Nov

Senyum mungkin bagi kita adalah hal yang sederhana dan mudah, cukup menarik sudut bibir ke arah samping dan menampakkan gigi. Namun tidak sesederhana itu, kadang tersenyum saat-saat tertentu sangatlah sulit. Terlebih jika kita tidak “mood” untuk tersenyum.Senyum mempunyai hubungan erat dengan karakter seseorang, karena tidak sedikit ditemukan sifat individu yang “murah senyum”. Senyum banyak dikaitkan dengan perasaan hati, kondisi jiwa dan mood. Senyum dapat mempengaruhi kesehatan, tingkat stres dan daya tarik kita. Senyum juga dipercaya sebagai salah satu jalan jika ingin awet muda. Senyum diketahui mempunyai manfaat untuk kesehatan, di antaranya yaitu:

  1. Senyum membuat kita lebih menarik. Kita akan selalu tertarik pada orang yang selalu tersenyum. Orang yang selalu tersenyum punya daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut, cemberut, membuat orang menjauh dari kita , tetapi sebaliknya senyum bisa membuat mereka tertarik.
  2. Senyum mengubah mood kita. Ketika kita merasa jatuh atau “down” cobalah untuk tersenyum. Mungkin saja mood kita akan berubah menjadi lebih baik.
  3. Senyum dapat merangsang orang lain tersenyum. Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya dan membuat semua orang menjadi senang. Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Seringlah tersenyum maka anda akan disukai oleh banyak orang.
  4. Senyum dapat mengurangi stres. Stres secara nyata dapat muncul di wajah anda. Senyum membantu mencegah kesan bahwa kita sebenarnya sedang lelah atau merasa “down”. Jika anda sedang stres cobalah untuk tersenyum, maka stres anda akan berkurang dan anda akan merasa lebih baik untuk membuat langkah selanjutnya.
  5. Senyum meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh anda. Senyum dapat membantu kerja imun tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Ketika anda tersenyum, fungsi imun meningkatkan kemungkinan anda menjadi lebih rileks.
  6. Senyum menurunkan tekanan darah anda. Ketika anda tersenyum, maka tekanan darah anda akan menurun. Jika anda tak percaya, anda boleh mencobanya sendiri, jika anda memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah anda.
  7. Senyum mengeluarkan endorphins (pereda rasa sakit secara alami) dan serotonin. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran endorphin, pereda rasa sakit yang alami, serta serotonin. Senyum memang obat yang alami.
  8. Senyum dapat melenturkan kulit wajah dan membuat anda terlihat lebih muda. Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat anda terlihat lebih muda. Jika anda ingin sesuatu yang beda, maka berikan senyum anda sepanjang hari, maka anda akan terlihat lebih muda dan merasa lebih baik.
  9. Senyum membuat anda tampak sukses. Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri dalam menjalani hidupnya. Cobalah tersenyum saat anda melakukan pertemuan dan saat ada janji. Rekan-rekan kerja, sahabat, orang-orang terdekat anda akan merasakan sesuatu yang berbeda.
  10. Senyum membuat anda tetap positif. Senyumlah! Lalu sekarang cobalah berpikir sesuatu yang negatif tanpa berhenti tersenyum. Sulitkan? Karena ketika anda tersenyum maka senyum tersebut akan mengirimkan sinyal ke tubuh anda bahwa “hidup anda saat ini baik-baik saja”.

Maka jauhkan diri anda dari depresi, stres dan rasa khawatir dengan satu kata yaitu “senyum”, tentu saja dengan memberikan senyum pada tempat dan suasana yang tepat. Jika berlebihan, maka orang lain akan menganggap anda kurang waras. Satu hal lagi karena dengan tersenyum anda mendapatkan satu nilai shadaqah.Sudahkan anda tersenyum hari ini?

 

sumber:http://terselubung.blogspot.com/2009/11/10-kebaikan-di-balik-senyuman.html

Motivasi

29 Nov
MAKALAH MOTIVASI
OLEH
PUNGKAS ANUGRAHUTAMI
2 PA 01 / 13509082
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA

A. PENDAHULUAN

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan; (2) frekuensi kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan; (5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan; (6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan; (8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan.
B. TEORI-TEORI MOTIVASI
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain : (1) teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan); (2) Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi); (3) teori Clyton Alderfer (Teori ERG); (4) teori Herzberg (Teori Dua Faktor); (5) teori Keadilan; (6) Teori penetapan tujuan; (7) Teori Victor H. Vroom (teori Harapan); (8) teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku; dan (9) teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi. (disarikan dari berbagai sumber : Winardi, 2001:69-93; Sondang P. Siagian, 286-294; Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono,183-190, Fred Luthan,140-167).
1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.
Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :
Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;
Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.
2. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan: “Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”
Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
3. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)
Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan).
Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa : “Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya. Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar”
Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya, karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan antara lain memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya.
4. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi Herzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.
Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik
5. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau
Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan empat hal sebagai pembanding, yaitu: Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan pengalamannya; Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri; Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis; Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan yang merupakan hak para pegawai.
Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti bahwa para pejabat dan petugas di bagian kepegawaian harus selalu waspada jangan sampai persepsi ketidakadilan timbul, apalagi meluas di kalangan para pegawai. Apabila sampai terjadi maka akan timbul berbagai dampak negatif bagi organisasi, seperti ketidakpuasan, tingkat kemangkiran yang tinggi, sering terjadinya kecelakaan dalam penyelesaian tugas, seringnya para pegawai berbuat kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing, pemogokan
atau bahkan perpindahan pegawai ke organisasi lain.
6. Teori penetapan tujuan (goal setting theory)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan berikut ini menyajikan tentang model instruktif tentang penetapan tujuan.
7. Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan )
Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.
Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.
Di kalangan ilmuwan dan para praktisi manajemen sumber daya manusia teori harapan ini mempunyai daya tarik tersendiri karena penekanan tentang pentingnya bagian kepegawaian membantu para pegawai dalam menentukan hal-hal yang diinginkannya serta menunjukkan cara-cara yang paling tepat untuk mewujudkan keinginannnya itu. Penekanan ini dianggap penting karena pengalaman menunjukkan bahwa para pegawai tidak selalu mengetahui secara pasti apa yang diinginkannya, apalagi cara untuk memperolehnya.
8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut.
Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal dari perilaku dan tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.
Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan. Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar menggunakan komputer sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.
Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di tempat tugas.
Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi pula.
9. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi.
Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang terbaik, dalam arti menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu model. Tampaknya terdapat kesepakan di kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu .
Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah : (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; (b) harga diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f) kepuasan kerja; (g) prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah : (a) jenis dan sifat pekerjaan; (b) kelompok kerja dimana seseorang bergabung; (c) organisasi tempat bekerja; (d) situasi lingkungan pada umumnya; (e) sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.

C. AREA MOTIVASI MANUSIA

Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal.
D. PENUTUP
Motivasi merupakan keinginan, hasrat motor penggerak dalam diri manusia, motivasi berhubungan dengan faktor psikologi manusia yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan, dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia sedangkan daya dorong yang diluar diri seseorang ditimbulkan oleh pimpinan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif sehingga dapat mencapai dan mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia supaya mau bekerja sama secara giat sehingga mencapai hasil yang optimal.
Daftar Pustaka

25 Fakta Tentang EsKrim

29 Nov

SIAPA orang yang tidak suka es krim? Es krim atau “ice cream” adalah penganan lezat yang disukai oleh hampir semua orang dari berbagai kalangan dan berbagai usia. Akan tetapi, tahukah kamu, selain perbedaan rasa yang tersedia ada fakta-fakta menarik tentang es krim yang mungkin belum kita tahu.

1. Bentuk awal es krim diyakini sudah ditemukan di China pada 200 SM.

2. Kaisar Nero dari Kekaisaran Romawi memerintahkan budaknya ke pegunungan untuk mengumpulkan salju dan es untuk membuat es krim yang dicampur degan perasa tertentu selama abad pertama.

3. Untuk membuat satu galon es krim, dibutuhkan dua belas galon susu.

4. Tulisan tentang es krim pertama kali berbentuk surat yang berasal dari Amerika Serikat sekitar tahun 1700-an. Dalam surat ini, disebutkan tentang pesta yang diselenggarakan oleh Gubernur Maryland. Dalam pesta ini, es krim dihidangkan dan hadir sebagai tamu, George Washington.

5. Dalam satu kerucut es krim, kita membutuhkan 50 jilatan untuk menghabiskannya.

6. Toko es krim pertama di Amerika, dibuka di New York City pada tahun 1776.

7. Topping es krim yang paling disukai adalah sirup cokelat.

8. Amerika adalah negara yang mengembangkan es krim home-made pertama kali setelah freezer diciptakan pada tahun 1845.

9. Orang Amerika adalah konsumen terbesar es krim dengan jumlah mencapai 23 liter per orang per tahun. Yang kedua terbesar adalah Australia dengan kisaran 18 liter per orang per tahun.

10. Pada tahun 1924, masing-masing orang Amerika makan rata-rata 8 liter es krim per tahun. Pada 1997, angka itu meningkat menjadi 48 liter per tahun.

11. Pemakan es krim Amerika mayoritas bukan berasal dari dari negara-negara dengan iklim panas. Survei yang dilakukan di tahun 1999 menunjukkan orang Ohama, Nebraska makan es krim lebih dari Amerika lainnya.

12. Rasa es krim paling favorit di Amerika adalah vanilla.

13. Es krim sundae terbesar menurut Guinness World Book of Records dibuat pada tahun 1988 di Alberta, Kanada dengan berat 55.000.

14. Es krim berbentuk lolipop dan bar pertama kali diperkenalkan pada tahun 1920.

15. Es krim dengan bentuk kerucut es krim ditemukan pada tahun 1896 oleh vendor es krim di New York City. Bentuk ini kemudian dipatenkan pada tahun 1903.

16. Di Ellis Island, es krim dihidangkan sebagai bagian dari makanan menyambut imigran.

17. Air adalah bahan yang penyusun yang sangat penting dalam es krim seperti yang diperlukan untuk menjaga es krim lembut.

18. Satu dari setiap lima pecinta es krim memberikan es krim untuk hewan peliharaan mereka.

19. Presiden Ronald Reagan menetapkan bulan Juli sebagai bulan es krim nasional di Amerika Serikat.

20. Amerika Serikat menghasilkan 800 juta galon es krim setiap tahun.

21. Rasa yang paling favorit bagi es krim dengan bentuk loli adalah rasa ceri.

22. California, Indiana, Ohio, Texas dan New York adalah lima negara yang memproduksi es krim.

23. Pada tahun 2002, es krim terbesar dengan bentuk piramida dibuat. Es krim ini terdiri dari setidaknya 3000 sekop es krim dengan berat lebih dari 1000 pound.

24. Sebelum mesin pendingin diciptakan, es krim adalah sebuah makanan mewah disediakan untuk acara-acara khusus.

25.Orang pertama untuk memproduksi es krim dalam skala besar adalah Yakub Fussell dari Baltimore, Maryland.

sumber: http://id.openrice.com/bandung/restaurant/article/detail.htm?article_id=185

Tips Mencegah Rambut Rontok

29 Nov

Rambut rontok dan kebotakan merupakan momok yang menakutkan bagi setiap orang. Berbagai upaya dilakukan untuk menghindari masalah tersebut. Ratusan ribu duit melayang untuk melakukan perawatan rambut di salon salon ternama berikut membeli obat obatan pencegah rambut rontok dengan berbagai macam merk.

Secara garis besar, kerontokan rambut disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor herediter atau keturunan dan faktor didapat. Kerontokan oleh karena faktor keturunan memang tidak banyak yang bisa dilakukan selain mencegah agar kerontokan tidak berlangsung dengan cepat. Sedangkan faktor yang didapat, ada yang disebabkan oleh karena penyakit dan ada pula karena kesalahan perawatan rambut.

Berikut beberapa tips yang bisa anda lakukan untuk mengurangi terjadinya kerontokan rambut :

  • Makanlah makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung protein dan zat besi. Protein sangat penting untuk pertumbuhan organ tubuh termasuk rambut. Sumber protein utama berasal dari ikan, telur, kacang kacangan, yogurt, kedelai dan lain lain.
  • Hindari stress karena stress akan menganggu metabolisme tubuh yang imbasnya ke rambut juga.
  • Jauhi obat obatan yang dapat menganggu pertumbuhan rambut.
  • Rajinlah berolah raga. Berolah raga secara teratur akan memperlancar peredaran darah termasuk peredaran darah pada kulit kepala yang akan menutrisi rambut.
  • Selain rajin berolah raga, beristirahatlah yang cukup sehingga pertumbuhan rambut anda lebih optimal.
  • Berhentilah merokok, kurangi konsumsi kafein. Kedua zat ini tidak baik untuk rambut anda.
  • Hindari penggunaan air yang terlalu panas saat keramas dan hindari pula menggunakan pengering rambut yang terlalu sering. Keringkanlah rambut anda hanya dengan handuk dan meng-anginkan di udara terbuka.
  • Lindungilah kulit kepala anda dari sinar matahari langsung.
  • Pilihlah menggunakan shampoo herbal yang bagus, jangan menggunakan shampoo yang terbuat dari bahan kimia yang tidak jelas.
  • Sisirlah rambut anda dengan lembut saat rambut masih dalam keadaan agak basah.
  • Kurangi penggunaan gel rambut, krim, minyak rambut, pewarna rambut dan spray rambut. Gunakanlah produk yang terbuat dari bahan alami.
  • Saat anda mencukur rambut, sarankanlah tukang cukur anda menggunakan gunting yang cukup tajam.
  • Hindari kebiasaan menarik narik rambut dengan alasan tidak jelas.

MAKANAN PENCEGAH RAMBUT RONTOK

Ikan, telur dan kacang
Pada dasarnya rambut kita terdiri dari protein, karena itulah makanan tinggi protein sangat disarankan untuk menjaga kesehatan rambut. Pilih protein tanpa lemak, seperti ikan, daging ayam, telur, kacang almond, yogurt, atau tahu. Makanan tinggi lemak akan membuat kadar hormon testoteron pada pria menurun yang berdampak pada rambut rontok.

Zat besi
Zat besi memegang peran penting dalam pembuatan hemoglobin, bagian darah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh organ dan jaringan tubuh. Bila kadar hemoglobin kita bagus, oksigen pun bisa didistribusi sempurna. Ini berarti, sirkulasi darah bisa sampai ke akar rambut, yang akan merangsang pertumbuhan rambut.

Tambahkan makanan mengandung zat besi dalam menu diet Anda sehari-hari. Makanan seperti telur, sayuran hijau, kismis, serta sereal gandum utuh, merupakan sumber zat besi yang baik. Selain itu konsumsi pula vitamin C karena vitamin ini meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi.

Seafood
Pria yang mengalami kebotakan diketahui memiliki kekurangan zinc dalam tubuhnya. Zinc berperan dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari produksi sel hingga keseimbangan hormon, dan fungsi-fungsi ini memengaruhi pertumbuhan rambut. Selain itu, zinc berperan dalam kelenjar rambut yang “mengikat” akar rambut.

Bila kita kekurangan zinc, folikel rambut jadi lemah sehingga rambut  mudah terlepas dari akarnya. Untuk mengatasinya, konsumsi makanan mengandung zinc tinggi, seperti daging merah, daging unggas, kacang, kerang, atau udang.

sumber: http://www.blogdokter.net/2008/04/19/tips-mencegah-rambut-rontok/

sumber: http://kesehatan.kompas.com/read/2009/08/10/1526316/Makanan.Pencegah.Rambut.Rontok

about coffee

29 Nov

Siapa yang tak kenal kopi? minuman beraroma khas ini dikonsumsi banyak kalangan, dari masyarakat pedalaman hingga para eksekutif kelas atas. Kopi juga dipercaya sebagai penghilang rasa kantuk dan mampu memperbaiki daya ingat. Benarkah ? berikut ini beberapa mitos yang berkembang di masyarakat.

1. Kopi lebih baik disajikan dalam keadaan panas
Kopi sebaiknya jangan langsung disiram dengan air mendidih. Jika air terlalu panas, bubuk kopi justru akan hangus, dan akhirnya akan mempengaruhi rasa dan aroma. Untuk mendapatkan minuman kopi yang enak, diperlukan suhu air sekitar 90 derajat celsius. Caranya, masaklah air hingga benar-benar matang. Lalu diamkan sejenak selama tiga puluh detik, baru kemudian dituangkan ke dalam gelas berisi kopi. Agar suhu minuman tetap hangat, disarankan untuk menyajikan dalam cangkir porselen yang cukup tebal.

2. Kopi lebih enak disajikan dingin
Belakangan ini sajian kopi dingin (Iced coffee atau freeze blend coffee) mulai banyak disukai. Tapi berhati-hatilah, sebab menurut penelitian medis, mengkonsumsi minuman kopi dengan suhu di bawah dua puluh derajat justru dapat meningkatkan gas dalam perut. Tidak mengherankan, jika kopi sangat tidak dianjurkan bagi para penderita gangguan lambung.

3. Kopi yang dikeluarkan dari kotoran luwak, memiliki rasa jauh lebih enak.
Masyarakat memercayai biji kopi yang ada di kotoran luwak mempunyai kualitas nomor satu. Pendapat itu ternyata sangat salah kaprah. Biji kopi yang keluar bersama kotoran luwak justru sangat berbahaya karena sudah bercampur dengan bakteri.

Namun, jika Anda menemukan kotoran luwak yang dipenuhi biji kopi, maka bisa dijadikan tanda bahwa tanaman kopi di kawasan tersebut mempunyai kualitas yang baik. Tanda kualitas kopi yang dibawa oleh binatang, ternyata juga dipercayai di Jepang. Mereka percaya, burung pemakan biji kopi dapat membantu memilih pohon kopi dengan kualitas prima.

4. Kopi dapat mencegah serangan step
Menurut Dr Victor Tambunan, bisa jadi anggapan itu benar. Menurutnya, unsur kafein dalam kopi mengandung efek relaksasi, sehingga bisa digunakan untuk melemaskan otot-otot yang kejang. Meski demikian, Victor menyanggah anggapan dengan mengkonsumsi kopi secara teratur dapat meningkatkan kemampuan berpikir seseorang. ”Itu tidak benar. Terlalu banyak minum kopi justru bisa menekan daya ingat seseorang, karena bisa membuat orang tetap terjaga sehingga otak akan terasa sangat lelah,” ujarnya.

5. Kopi bisa mengurangi rasa kantuk
Pendapat ini tidak seluruhnya benar. Jika otak benar-benar sudah terkuras dan kemudian dipaksakan dengan minum kopi, tetap tidak akan banyak membantu. Namun dalam kondisi normal, efek kopi untuk menahan kantuk bisa saja terjadi. Namun menurutnya, efeknya tidak akan terlalu lama, hanya sekira dua sampai dengan tiga jam saja.

6. Menghilangkan bau
Anggapan tersebut ternyata mengandung kebenaran. Selain dikonsumsi, kopi bisa membantu menghilangkan berbagai bau tak sedap. Bubuk kopi bisa dimanfaatkan untuk mengurangi bau amis ikan.

Caranya, dengan menaburkan bubuk kopi di sekeliling wadah penyimpanan ikan. Cara ini juga bisa digunakan untuk menyingkirkan semut. Tidak hanya itu, bubuk kopi juga dapat menghilangkan bau vernis di furniture yang baru dibeli. Caranya, taburkan pada bagian kayu, diamkan beberapa saat, baru kemudian dibersihkan.

7. kafein bisa meningkatkan gairah seks perempuan
Ini baru terbukti pada tikus percobaan. Menurut ilmuwan, pada manusia kopi dapat meningkatkan pengalaman seksual namun hanya pada mereka yang tidak maniak kopi.

8. Kopi yang dekafein pun mengandung kafein
Walaupun istilahnya dekafein, alias bebas kafein, tetap saja kopi tersebut mengandung kafein. Kalau kita minum 10 cangkir kopi dekafein, sama saja dengan minum satu-dua cangkir kopi kafein.

9. kopi dekafein menggunakan bahan kimia
Untuk mengurangi kadar kafein pada kopi dekafein, digunakan bahan kimia bernama methylene chloride.

10. Kafein itu bukan bagian yang berasa pahit
Banyak orang mengira, makin pahit rasa kopi, makin banyak kandungan kafeinnya. Tidak, sebab kafein bukanlah komponen yang rasanya pahit.

11. Kopi yang bagus tergantung pada pembakaran dan peracikannya
Jika ingin kopi bercitarasa nikmat, maka yang paling menentukan adalah proses pembakaran dan racikannya. Selama pembakaran, minyak yang tersimpan dalam biji kopi akan keluar. Makin banyak minyak ini keluar, makin kuat rasa kopinya. Munculnya kandungan kafein tergantung pada lamanya air berada di bagian dasar. Pembakaran yang makin lama juga menghasilkan kafein makin banyak.

12. Kopi ditemukan oleh kambing
Satu milenium silam, di pegunungan Afrika, sekawanan kambing terjaga semalaman setelah makan biji kopi merah. Sang penggembala memeriksa kenapa itu terjadi dan menemukan bahwa penyebabnya adalah kopi. Sejak itu manusia mulai ikutan minum kopi.

 

sumber: http://supermilan.wordpress.com/2009/06/29/6-mitos-dan-fakta-seputar-kopi/

sumber: http://terselubung.blogspot.com/2009/09/10-fakta-tentang-kopi.html

Entreprenuer

29 Nov
PENDAHULUAN
a. Definisi Entrepreneur
Seorang pengusaha/entrepreneur adalah seseorang yang telah memiliki usaha, usaha baru atau ide dan mengasumsikan akuntabilitas yang signifikan bagi risiko yang melekat dan hasilnya. Istilah ini awalnya adalah sebuah kata pinjaman  dari bahasa Perancis dan pertama kali didefinisikan oleh Ekonom Irlandia, Richard Cantillo. entreprneur dalam bahasa Inggris adalah istilah yang diterapkan pada tipe kepribadian yang bersedia mengambil tanggung jawab bagi dirinya sendiri atas sebuah perusahaan baru atau perusahaan dan menerima tanggung jawab penuh untuk hasilnya. Jean-Baptiste Say, seorang ekonom Prancis, diyakini telah menciptakan kata “wiraswasta” (entrepreneur) pertama di sekitar tahun 1800. Dia mengatakan seorang pengusaha adalah “orang yang menjalankan suatu perusahaan, terutama kontraktor, bertindak sebagai penengah antara pimpinan dan tenaga kerja.”
b. Entrepreneur Sebagai Pemimpin
Pengusaha adalah orang utama di balik suatu perusahaan, dia dapat menunjukkan kualitas nya sebagai pemimpin dengan memilih manajer yang tepat bagi perusahaan.
Cendekiawan Robert. B. Reich menganggap kepemimpinan, kemampuan manajemen, dan tim-bangunan sebagai kualitas penting dari seorang pengusaha. Konsep ini awalnya ada di dalam karya Richard Cantillon dalam Essai sur la Nature du nya en Niaga (1755) dan Jean-Baptiste Say (1803 atau 1834) dalam Treatise tentang Politik Ekonomi.
Sebuah teori yang lebih umum menyebutkan bahwa pengusaha muncul dari populasi akibat permintaan, dari kombinasi peluang dan posisi yang baik untuk mengambil keuntungan. Seorang pengusaha mungkin merasa bahwa mereka adalah salah satu dari sedikit orang yang mampu untuk mengenali maupun mampu memecahkan masalah. Dalam pandangan ini, suatu penelitian di satu sisi menyebutkan distribusi informasi yang tersedia untuk calon pengusaha (lihat ekonomi Austria School) dan di sisi lain, bagaimana faktor lingkungan (akses ke modal, persaingan, dll), perubahan tingkat social masyarakat terhadap produk.
Sebuah teori yang menonjol dari Sekolah di Austria, dalam hal ini adalah Joseph Schumpeter, yang melihat pengusaha sebagai inovator dan mempopulerkan penggunaan frase penghancuran kreativitas untuk menjelaskan pandangannya tentang peran pengusaha dalam mengubah norma bisnis. Penghancuran kreativitas ditandai dengan perubahan aktivitas kewirausahaan yang membuat proses baru di setiap saat, produk atau perusahaan baru yang memasuki pasar.
c. Penelitian Mengenai Pengusaha

Schumpeter berpendapat bahwa pengusaha merupakan inovator, yang memperkenalkan teknologi baru ke tempat kerja atau pasar, meningkatkan efisiensi, produktivitas atau menghasilkan produk baru atau jasa (Deakins dan Freel 2009). Akademisi lain seperti misalnya, Casson dan Cantillon, mengatakan pengusaha merupakan penyelenggara faktor atau produksi yang bertindak sebagai katalis untuk perubahan ekonomi (Deakins dan Freel, 2009). Shackle berpendapat bahwa entrepreneur adalah individu yang sangat kreatif yang membayangkan solusi baru, menyediakan kesempatan baru sebagai hasilnya (Deakins dan Freel, 2009). Ini adalah beberapa definisi dari bidang kewirausahaan, tetapi menunjukkan kompleksitas dan kurangnya kohesi antara penelitian akademik (Gartner, 2001). Sebagian besar penelitian berfokus pada ciri-ciri pengusaha. Cope (2001) berpendapat bahwa meskipun sifat wirausaha tertentu diperlukan, namun perilaku pengusaha itu dinamis dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Shane dan Venkataraman (2000) berpendapat pengusaha semata-mata berkaitan dengan pengakuan, kesempatan, dan eksploitasi, namun kesempatan yang diakui tergantung pada jenis pengusaha yang dinyatakan oleh Ucbasaran et al. (2001) ada berbagai jenis tergantung pada bisnis mereka dan keadaan pribadi.
Adanya bidang pekerjaan yang berkembang, menunjukkan bahwa perilaku kewirausahaan tergantung pada faktor-faktor sosial dan ekonomi. Penelitian pada pengusaha wanita menggambarkan ini cukup jelas. “Negara-negara yang memiliki pasar tenaga kerja yang sehat dan diversifikasi atau jaring pengaman yang lebih kuat menunjukkan rasio yang lebih menguntungkan dari kesempatan untuk pengusaha perempuan yang didorong oleh kebutuhan.” (Minitti, 2010) Apakah faktor-faktor tersebut pun sangat bervariasi, didasarkan kebutuhan lokal. Di Somalia, mungkin tanaman pangan yang lebih besar atau air bersih, sementara di AS, teknologi tampaknya menjadi faktor pendorong.
Penelitian baru mengenai kualitas kewirausahaan yang diperlukan untuk sukses sedang berjalan, dengan bantuan penting dari Institut Kauffman, membentuk dasar statistik untuk banyak. Penelitian dari Scott A. Shane (2008) merangkum banyak kontra-intuitif kesimpulan dari penelitian ini, sedangkan penelitian Adrian Perez pada atribut kesuksesan untuk tim pendiri sedang berlangsung.
PEMBAHASAN
Satu lagi anak muda Surabaya menorehkan prestasi besar. Dia adalah Hendy Setiono, presiden direktur Kebab Turki Baba Rafi. Prestasinya tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di mancanegara. Mengapa?
Wajah dan penampilannya masih layaknya anak muda. Siang itu, dia berkemeja batik cokelat dipadu celana hitam. Cukup sederhana. Tak tecermin tampang seorang bos dari perusahaan beromzet lebih dari Rp 1 miliar per bulan.
Itulah penampilan sehari-hari Hendy Setiono, Presdir Kebab Turki Baba Rafi Surabaya. Oleh majalah Tempo edisi akhir 2006, dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendy. Apalagi, bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga. Usianya pun masih 23 tahun! Wow, masih sangat muda untuk seorang bos yang memiliki 100 outlet di 16 kota di Indonesia.

Dengan ramah, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983, tersebut mempersilakan Jawa Pos masuk ke kantornya di Ruko Manyar Garden Regency, kawasan Nginden Semolo. “Biasanya saya masuk kantor agak siang. Tapi, karena hari ini ada janji dengan Anda, saya agak meruput datang ke kantor,” ujar Hendy mengawali perbincangan.

Ketika itu, jarum jam sudah menunjuk pukul 11.00. Bagi Hendy, pukul 11.00 masih terbilang pagi karena biasanya dirinya baru masuk kantor lebih dari pukul 12.00. Dia lalu menceritakan awal mula bisnis kebab yang digelutinya tersebut. Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timteng lainnya.

Namun, kata Hendy, kebab paling enak adalah dari Istambul, Turki. Karena itu, dia menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan. Hendy mengisahkan, pada Mei 2003, dirinya mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Selama di negeri yang baru sukses melaksanakan Asian Games itu, dia banyak menemui kedai kebab yang dijubeli warga setempat. Lantaran penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan yang lezat bila dimakan dalam kondisi masih panas tersebut. “Ternyata, rasanya sangat enak. Saya tak menduga rasanya seperti itu,” ungkap sulung dua bersaudara pasangan Ir H Bambang Sudiono dan Endah Setijowati tersebut.

Tak hanya perutnya kenyang, saat itu di benak Hendy langsung terbersit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timteng yang menyebar di berbagai kota.

“Orang Indonesia juga banyak yang naik haji atau umrah. Biasanya, mereka pernah merasakan kebab di Makkah atau Madinah. Nah, mereka bisa bernostalgia makan kebab cukup di outlet saya,” jelasnya.

“Makanya, selama di Qatar, saya juga memanfaatkan waktu untuk berburu resep kebab. Saya mencarinya di kedai kebab yang paling ramai pengunjungnya,” jelas Hendy yang beristri Nilamsari, 23, dan kini sudah dikaruniai dua anak, Rafi Darmawan, 3, dan Reva Audrey Zahifa, 2, tersebut.

Begitu tiba kembali di Surabaya, dia langsung menyusun strategi bisnis. Yang pertama dilakukan adalah mencari partner. Dia tidak ingin usahanya asal-asalan. Dia kemudian bertemu Hasan Baraja, kawan bisnisnya yang kebetulan juga senang kuliner. Awalnya, mereka sengaja melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya.

“Ternyata, resep kebab dari Qatar yang rasa kapulaga dan cengkehnya cukup kuat tidak begitu disukai konsumen. Ukurannya pun terlalu besar. Makanya, kami memodifikasi rasa dan ukuran yang pas supaya lebih familier dengan orang Indonesia,” katanya.

September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya. Mengapa gerobak? Hendy mempunyai alasan. “Membuat gerobak lebih murah daripada membuat kedai permanen. Tidak perlu banyak modal. Gerobak pun fleksibel, bisa dipindah-pindah,” ujarnya.

Soal nama kedainya Baba Rafi, dia mengaku terinspirasi nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. “Diberi nama Kebab Pak Hendy kok tidak komersial,” katanya lalu tergelak. Saat itulah terlintas di benaknya nama si sulung, Rafi. “Kalau dipikir-pikir, pakai nama Baba Rafi, lucu juga rasanya. Baba kan berarti bapak, jadi Baba Rafi berarti bapaknya Rafi.”

Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. “Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan. Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar,” ungkapnya. Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. “Uang hasil berjualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup. Wah, itu pengalaman pahit yang selalu kami kenang,” ujarnya.

Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. “Saya OD alias out duluan. Tapi, saya tidak menyesal meninggalkan bangku kuliah untuk membangun usaha,” tegas Hendy yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Informatika ITS tersebut.

Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab tersebut sempat ditentang orang tuanya. Mereka ingin Hendy menjadi orang kantoran seperti ayahnya. Karena itu, ketika dia meminta bantuan modal, orang tuanya menganggap bisnis yang akan dilakoni tersebut adalah proyek iseng. “Mereka pikir saya tidak serius pada bisnis itu. Dalam hati, saya ingin membuktikan kepada bapak dan ibu bahwa kelak saya pasti berhasil,” jelasnya.

Yang luar biasa, kesuksesan bisnis Hendy tak perlu waktu lama. Hanya dalam 3-4 tahun, dia berhasil mengembangkan sayap di mana-mana. Bahkan, hingga pengujung 2006, pengusaha muda tersebut mencatat telah memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tidak hanya di Jawa, tapi juga di Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

Ke depan, Hendy berencana mengembangkan usahanya itu ke luar negeri. Dua negara yang diincar adalah Malaysia dan Thailand. “TV BBC London dan majalah Business Week International pernah meliput usaha saya tersebut. Setelah itu, ada orang yang menawari saya membuka outlet di Trinidad & Tobago serta Kamboja,” jelasnya.

Sukses bisnis kebab waralaba Hendy itu juga menghasilkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 yang diberikan menteri koperasi dan UKM. Hendy juga ditahbiskan sebagai ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006. Untuk meraih award tersebut, dia bersaing dengan 20 kandidat pengusaha lain dari berbagai negara di Asia.

Pria kalem itu juga mendapatkan penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 yang dianugerahkan Profesi Indonesia. Kemudian, penghargaan Enterprise 50 dari majalah SWA untuk 50 perusahaan yang berkembang dalam setahun terakhir. Serta, di pengujung 2006, majalah Tempo menobatkan Hendy menjadi salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang mengubah Indonesia.

Apa yang akan dilakukan Hendy selain mengembangkan usahanya ke mancanegara? Tampaknya, dia ingin seperti raja komputer, Bill Gates. “Saya belajar dari para pengusaha sukses. Salah satunya, Bill Gates. Dia bisa mendirikan kerajaan Microsoft, meski tidak tamat sekolah. Jadi, intinya, untuk menjadi orang sukses, tidak harus memiliki gelar akademis dan indeks prestasi (IP) tinggi,” tegasnya lalu tertawa.
PENUTUP
Untuk memiliki daya tahan yang tangguh dan berdaya saing tinggi, wirausahawan perlu berinovasi. Inovasi tak berhenti saat kali pertama membangun bisnis. Untuk memenangkan persaingan, inovasi perlu dilakukan terus-menerus. Wirausaha bukan sekadar bermodalkan pintar jualan. Bisnis restoran tak akan berkembang jika tak dibarengi inovasi. Berinovasi dengan kemasan yang berbeda, orang akan datang. Di sinilah pentingnya inovasi. Tanpa inovasi, usaha akan berjalan di tempat.
Mentalitas wirausaha juga perlu dibangun sejak dini. Kemampuan bertahan saat kondisi sedang jatuh menunjukkan mentalitas pebisnis. Dengan mental yang kuat, pebisnis takkan begitu saja menutup usahanya saat sedikit merugi atau mengalami masa krisis. Wirausahawan harus tahan banting dalam berbagai situasi yang dihadapi. Tak boleh menjadi pebisnis yang hanya senang saat keuntungan melimpah, lalu menjadi lemah saat kerugian melanda bisnisnya.
Bagaimana bisa mengatur orang lain jika tak bisa mengatur diri sendiri? Kemampuan manajemen diri perlu teruji. Inilah prinsip yang harus dipegang teguh entrepreneur jika ingin sukses dengan usahanya. Usaha menjadi tidak tangguh karena utang terlalu banyak untuk kepentingan konsumsi pribadi. Inilah sebabnya pengusaha sukses orangnya itu-itu saja. Bagaimana tolok ukurnya? Pebisnis yang tidak tangguh dan tak mampu mengatur dirinya akan menghabiskan 50 persen pinjaman kredit untuk konsumsi diri dan 50 persen untuk usaha. Ini jelas salah kaprah. Kebanyakan orang Indonesia membelanjakan pinjaman kredit untuk gaya hidup daripada untuk bertahan dengan bisnisnya. Anggapannya, dengan membuat tampilan luar yang bagus, akan menarik konsumen datang. Pada akhirnya, kredit yang harusnya dimanfaatkan untuk membuat bisnis bertahan malah habis percuma untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif.